Tiada henti-hentinya sang khotib ketika naik mimbar selalu mengingatkan kepada kita semua agar senantiasa slalu beriman, serta meningkatkan ketaqwaan kita,,,, dengan cara melakukan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya...
Khadirin jama’ah Sholat Jum’ah Rochimakumullah............
Berbicara tentang taqwa tentu tidak lepas dari yang namanya iman, kemudian.... apa sich iman itu, ????
Menurut bahasa Iman berarti “pembenaran hati”. , percaya, atau mempercayai.....
Sedangkan menurut istilah, Iman adalah :
تصديق بالقلب , وإقرارباللسان , وعمل بالأركان
“Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan”
Khadirin jama’ah Sholat Jum’ah Rochimakumullah............
PENJELASAN (SYARAH) DEFINISI
Iman adalah :
Iman adalah :
تصديق بالقلب , وإقرارباللسان , وعمل بالأركان
“Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan”
1. “Iman adalah Membenarkan dengan hati” pengertiannya adalah, dengan mempercayai bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, meyakini bahwa Allah SWT. Wujud (ada), Qidam (dahulu), Baqa’ (tetap/kekal). Dst……….
maksudnya / dengan kata lain, membenarkan segala apa yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam, serta menerima dengan ikhlas yaitu Al Din – Al Islam (Dinul Islam) Agama Islam.
Khadirin jama’ah Sholat Jum’ah Rochimakumullah............
Banyak di kalangan masyarakat, mereka mengakui keberadaan Allah SWT, meyakini adanya Allah SWT, akan tetapi mereka juga meyakini hal2 selain itu, misalnya masih percaya adanya hari baik dan buruk, percaya adanya penjaga di tempat2 yg keramat, dengan memberikan sesaji ..., percaya dengan benda2 yg dianggap membawa berkah bagi mereka yg mempercayai,,,, inilah praktek2 yg terjadi di kalangan masyarakat kita, tentu hal ini tdak dibenarkan oleh agama, maka dari itu, pngertian tashdiqu bil qalbi adalah mempercayai keberadaan Allah SWT. Bahwa yg memberi rizqi adalah Allah, yg memberi kita rahmat adalah Allah. Apapun yg berhubungan dengan kebaikan semua datangnya dari Allah SWT....
Khadirin jama’ah Sholat Jum’ah Rochimakumullah............
Pengertian yang ke....
2. ”Iman adalah Mengikrarkan dengan lisan” maksudnya mengucapkan dua kalimat syahadat ”Laa ilaha illallah wa anna Muhammad Rasulullah” (Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah), serta mengamalkan konsekuensinya. Ketika kita sudah mengikrarkan diri dengan memproklamirkan dua kalimat syahadat “Asyhadu an La ilaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammadarrasul Allah.... ..” maka dengan seharusnya kita melaksanakan apa yg telah kita ucapka.....
Khadirin jama’ah Sholat Jum’ah Rochimakumullah............
3. ”Iman adalah Mengamalkan dengan anggota badan” seperti di katakn di atas yaitu, hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, lisan mengamalkan dalam bentuk perkataan, sedangkan anggota badan mengamalkannya dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
Ketika ada perintah sholat maka seharusnya kita mendirikan sholat, ketika Islam memerintahkan zakat, dengan seharusnya kita melaksanakannya, begitu juga dengan ibadah-ibadah yang lainnya, baik itu ibadah maghdah (yang ditentukan) ataupun ghoiru maghdah.....
Pada intinya, Iman bukan hanya di lisan melainkan dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan tdak dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Khadirin jama’ah Sholat Jum’ah Rochimakumullah............
Implementasi iman sangat luas, tidak bisa dipahami secara sempit dan parsial. (sepotong-potong) Dalam banyak ayat dan hadis, banyak diungkapkan bahwa keimanan seseorang tidak hanya diukur dengan intensitas ibadah secara vertikal (hablum minal Allah), akan tetapi juga intensitas ibadah diukur pula dengan peran dan aktivitasnya dh masyarakat. Oleh karena itu kesalehan seseorang tidak diukur dengan aktivitas ibadah ritual saja, tetapi juga diukur dengan aktivitas sosial. Ringkasnya bahwa ada keseimbangan dalam mencapai dan menerapkan keimanan yaitu hablum minal Allah dan Hablum minan Nas.
Hadis Rasulullah SAW.... yang artinya, barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka mulyakanlah tetangganya, artinya aapa???? Agama islam menuntun kita agar senasntiasa kita selalu berinteraksi ataupun bersosialisasi di masyarakat kita,,,, mudah2an bermanfaat bagi kita semua amin....
Khadirin jama’ah Sholat Jum’ah Rochimakumullah............
Di kesempatan khutbah yang kedua ini saya mengambil kesimpulan dari khutbah yang pertama, yaitu:
Kesimpulannya adalah
Iman adalah percaya, yaitu dengan cara menyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan. Sedangkan taqwa adalah menjalankan perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya. Dengan kata lain orang yang bertaqwa adalah orang yang sudah melalui proses beriman terlebih dahulu.
Oleh karena itu, keimanan dan ketaqwaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Seperti dalam surat Al – Baqoroh : 2-3 dikatakan bahwa Al – Quran merupakan pedoman hidup orang – orang yang bertaqwa.
Akhirnya marilahh kita berdo’a kepada Allah SWT. Mudah-mudahan segala bentuk ibadah kita diterima oleh Allah SWT, segala permasalahan dapat dimudahkan oleh Allah SWT .... Amiin ya Rabbal ‘Alamin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar